Senin, 29 Agustus 2011

7 kisah 'me and THE MOON'


SESSION 1
Ekta Sofiyana
Bulan tak nampak dan tak menemaniku malam ini, T,T
by ekta dalam ‘my historia’

SESSION 2
Ekta Sofiyana
langit terlihat cerah, tapi bulan dan bintang tetap tak nampak menemaniku, kemanakah dia?
di timur, barat, selatan, atau utara kah?
by ekta dalam ‘my historia’

SESSION 3
Ekta Sofiyana
meskipun bulan tak utuh, tapi bintang tetap setia disampingnya, menemaninya ronda keliling bumi setiap hari. subhanallah betapa setianya dia, walau badai menerpang, kesetiaannya takan luluh.
#pungguk merindukan bulan#
m* y* s* m*
by ekta dalam ‘my historia’


SESSION 4
Ekta Sofiyana
kenapa semua menjauh?
bulanpun tak menampakkan sinarnya, sinar yang redup dan menyejukkan,
sinar yang dimana aku merasa tenang disisimu,
aku rindu kamu bulan, temani aku malam ini
by ekta dalam ‘my historia’

SESSION 5
Ekta Sofiyana
bintang gemerlap indah di angkasa, bernyanyi, becanda, dan tertawa riang dengan bintang yang lain, tapi kemana bulan?
apa ia tak mendapat tempat diantara mereka?
bintang terlalu asik dengan kawannya, sampai2 melupakan keberadaan bulan yang tak lain adalah sahabatnya, betapa sedihnya bulan, diacuhkan dan merasa tak dianggap. :(
by ekta dalam ‘my historia’

SESSION 6
Ekta Sofiyana
bulan kenapa engkau semakin menjauh?
setiap malam engkau tak pernah nampak.
kau bilang kamu sudah tidak bisa seperti yang dulu, tapi aku ingin engkau berusaha untuk kembali.
dulu kau selalu menemaniku di setiap malam, menjadi penerang di setiap jalanku. tapi kini terasa begitu gelap, hampa. aku merindukan sepercik cahaya cintamu untuk menghangatkan tubuhku.
adanya engkau (bulan) dan teman2mu (bintang) adalah hal terindah dalam hidupku.

by ekta dalam ‘my historia’

SESSION 7
Ekta Sofiyana
Kini bulan tiada lagi menerangiku, mungkin tidak akan pernah.
Bulan telah berpaling dengan bintang yang lain, bintang yang lebih indah dari seribu bintang. Bulan yang kurindukan cahayanya, bulan yang kurindukan kehangatannya, kini tinggal harapan kosong.
Pepatah “bintang akan setia sampai kapanpun disamping bulan” sudah tidak berlaku lagi, papatah “pungguk merindukan bulan” pun telah sirna. Yang ada hanya kesepian, hampa.
Semoga kelak datang bulan yang lebih indah.

by ekta dalam ‘my historia’

0 komentar:

Posting Komentar

 

OURS. Design By: SkinCorner